My First Love (2)

****
Tepat pukul 06:00 aku bergegas mandi, ini hari pertamaku belajar di sekolah. Setelah seminggu menghadapi MOS yang rasanya kaya jadi anak ingusan yang gak keurus, ditambah hukuman dari kakak senior yg bikin aku ngenes banget, hari ini rasanya lega banget, bebas dari semua hal itu. Hari ini aku merapikan semua buku-buku ku yang akan aku bawa ke sekolah. Begitu pun seragam dan peralatan sekolah lainnya, aku sudah mempersiapkannya sejak malam.
Ketika sampai di sekolah, aku mencari ruangan kelas ku sendiri. Tiba-tiba laki-laki itu muncul lagi di hadapanku. Aku langsung bersembunyi di belakang tiang sekolah, melihatnya secara diam-diam. Ternyata dia juga sedang mencari ruang kelasnya. Karena kelas kita samaan, aku mengikutinya dari belakang. Pas sampai di dalam kelas, dia langsung mencari tempat duduk, aku ingin sekali duduk dekat dengan dia. Lalu, dia duduk di baris kedua pojok kanan. Aku pun mengikutinya dan duduk di bangku sebelah kirinya. Ya! Kami bersampingan.
Tanpa sengaja dia menoleh ke arahku. “Ehh.. ketemu lagi, kamu yg nabrak aku kan pas waktu MOS kemarin?”. Aissshh, dia malah inget yang itu, aku langsung menunduk malu. “Hehe.. iya. Maaf soal yang itu.” aku cuma bisa cengengesan sendiri -_-. “Iya gapapa, santai aja lagi” Lalu, dia tersenyum kepada ku. Ya ampun, jantungku serasa mau copot, manis banget ya tuh cowok.
Beberapa menit kemudian, aku bertemu dengan seorang cewek. Dia datang menghampiriku dan duduk di sebelahku. “Hai, namaku Naysila. Panggil aja nay, boleh ga aku sebangku sama kamu?” kata cewek itu. “Oh, iya boleh, kenalin namaku Ocha”. Nggak lama kemudian, datang lagi dua orang cewek. Mereka langsung duduk di depan aku. “Hai, kalian pagi-pagi bener ya datang kesini. Oh ya, kenalin namaku Citra, dan ini temenku Tesa” sapa salah satu cewek itu kepada kita. Kami pun berkenalan satu sama lain.
****
Seminggu berlalu, hampir semua nama temen di kelas udah kehapal semua. Hari ini adalah pemilihan organisasi di kelas. Siapa yang jadi sekretaris, bendahara dan siapa yang jadi ketua kelas. Aku terpilih menjadi bendahara di kelas, karena banyak suara yang memilihku. Tesa juga terpilih jadi Sekretaris, karena dia tulisannya bagus. Dan bisa kalian tebak siapa yang terpilih jadi ketua kelas? Ya.. dia adalah Doni.
Hari demi hari udah aku lewati di sekolah, sekarang aku memiliki banyak teman, dan aku memiliki 3 orang sahabat yang selalu menemaniku. Mereka adalah Naysila temen sebangku aku, juga Citra dan Tesa yang orangnya super duper cerewet. Mereka baik banget sama aku. Setiap saat, mereka selalu ada. Dalam tugas kelompok dari guru pun kami selalu dalam kelompok yang sama. Sampai suatu saat, aku ngedenger kabar yang membuat hatiku sakit.
Waktu itu, pagi-pagi ketika hampir bel masuk berbunyi, salah satu temen sekelasku yang namanya Rena tiba-tiba maju ke depan kelas dan ngumumin, “Temen-temen, tau ga? Di kelas kita ada yang cinlok loooh. Kemaren ada cewek yang pulangnya di anterin sama ketua kelas kita.” Lantas semua orang langsung menoleh kearah orang yang lagi di bicarain sama semua orang yg ada di kelas.
Jantungku deg-degan. “Siapa orang itu?” pikirku dalam hati. Desas desus di kelas pun jadi ramai. Lalu, Mia temen sebangkunya Rena bertanya padanya. “Ren, emang siapa orang yang di anterin sama si Doni?”. “Tanyain aja sama Nay, dia tau kok orangnya”. Semua orang langsung menoleh kearah Nay, termasuk aku. Rasanya aku ga bisa nafas, lemes, nyesek setelah denger berita itu. Ternyata orangnya adalah temen sebangku ku sendiri. Aku hanya bisa menunduk lesu. Selama jam pelajaran, ga ada satupun pelajaran yg masuk ke otakku, aku ga bisa konsen belajar di kelas.
Ketika jam pelajaran di sekolah habis, aku bergegas pulang. Pas sampai di rumah, aku langsung menuju kamar ku dan mengunci pintu rapat-rapat. Ya tuhan.. perasaan apa yang sedang ada dalam hatiku ini? Aku ga rela cowok yang suka aku perhatiin deket sama temen ku sendiri. Apakah ini perasaan yang namanya Cinta?
****

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ternyata gak sama kamu tuh gapapa, ya?

ISTILAH-ISTILAH DALAM PERBANKAN SYARIAH

Pengalaman Prakerin